JatiNews – Makanan pedas dan cepat saji (fast food) memang menggugah selera, terutama bagi ibu hamil yang mengalami perubahan selera makan. Salah satu makanan yang sering dikonsumsi adalah seblak, yang dikenal dengan kuah pedasnya yang menggoda. Namun, apakah aman jika terlalu sering mengonsumsi makanan ini selama kehamilan? Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai efek samping dari terlalu sering makan seblak dan fast food saat hamil, serta tips menjaga pola makan yang sehat untuk ibu dan janin.
- Risiko Gangguan Pencernaan
Seblak dan fast food umumnya memiliki kandungan pedas, asam, dan berlemak yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan beberapa gangguan pencernaan, seperti:
Asam lambung naik (GERD): Makanan pedas dan berminyak bisa memicu naiknya asam lambung, menyebabkan nyeri ulu hati dan sensasi terbakar di dada. Diare atau sembelit: Kandungan bumbu pedas dalam seblak bisa mempercepat pergerakan usus, menyebabkan diare. Sebaliknya, fast food yang tinggi lemak dan rendah serat bisa memicu sembelit.
2. Meningkatkan Risiko Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi)
Fast food umumnya mengandung tinggi garam (sodium) yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada ibu hamil. Hipertensi selama kehamilan berbahaya karena dapat menyebabkan: Preeklamsia, yaitu tekanan darah tinggi yang bisa membahayakan ibu dan janin. Gangguan aliran darah ke plasenta, yang dapat menghambat pertumbuhan janin.
3. Risiko Kenaikan Berat Badan Berlebih & Diabetes Gestasional
Seblak dan fast food mengandung kalori tinggi dengan sedikit nutrisi. Jika dikonsumsi terlalu sering, ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan berlebih, yang dapat meningkatkan risiko: Diabetes gestasional, yaitu diabetes yang terjadi selama kehamilan dan dapat meningkatkan risiko bayi lahir besar atau prematur. Persalinan sulit, karena berat badan berlebih bisa menyulitkan proses persalinan normal.
4. Kandungan MSG dan Bahan Tambahan Berbahaya
Banyak fast food dan bumbu instan dalam seblak mengandung monosodium glutamat (MSG), pengawet, dan pewarna buatan. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, bahan-bahan ini berpotensi mengganggu perkembangan otak dan sistem saraf janin.
5. Risiko Kekurangan Nutrisi yang Dibutuhkan Janin
Seblak dan fast food cenderung minim kandungan gizi penting seperti zat besi, asam folat, dan kalsium. Padahal, zat-zat ini sangat dibutuhkan untuk: Perkembangan otak janin Pembentukan sel darah merah Kesehatan tulang ibu dan bayi
Jika ibu lebih sering mengonsumsi makanan ini dibanding makanan sehat, janin bisa berisiko mengalami pertumbuhan yang terhambat.
Tips Mengatur Pola Makan Sehat Saat Hamil Agar tetap sehat tanpa harus meninggalkan makanan favorit sepenuhnya, ibu hamil bisa mencoba cara berikut:
Batasi konsumsi seblak dan fast food (1-2 kali dalam sebulan). Pilih bahan alami jika ingin makan seblak, seperti mengganti bumbu instan dengan cabai segar dan rempah. Kombinasikan dengan makanan sehat seperti sayur, protein, dan buah. Minum cukup air untuk membantu proses pencernaan dan mencegah dehidrasi akibat makanan pedas. Perhatikan reaksi tubuh jika mengalami gangguan pencernaan setelah makan seblak atau fast food, segera kurangi atau hindari.
Makan seblak dan fast food sesekali saat hamil tidak masalah, tetapi jika terlalu sering, bisa berdampak negatif pada kesehatan ibu dan janin. Mengontrol asupan makanan dengan memilih yang lebih bergizi akan membantu memastikan kehamilan yang sehat dan lancar. Jika ibu hamil ingin tetap menikmati makanan favoritnya, seimbangkan dengan pola makan sehat dan berkonsultasilah dengan dokter agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi!
(JTN)