Ilustrasi

JatiNews – Mi instan adalah makanan favorit banyak orang karena rasanya yang enak, murah, dan mudah dibuat. Apalagi saat lapar tengah malam atau malas masak, mi instan sering menjadi penyelamat. Namun, tahukah kamu bahwa mengonsumsi mi instan setiap hari bisa berbahaya bagi kesehatan? Meskipun praktis, mi instan mengandung bahan-bahan yang bisa berdampak buruk jika dikonsumsi terlalu sering. Yuk, simak alasan kenapa kamu sebaiknya tidak makan mi instan setiap hari!

1. Kandungan Gizi yang Tidak Seimbang

Mi instan bukan makanan yang bernutrisi lengkap. Kebanyakan mi instan mengandung: Karbohidrat tinggi dari tepung terigu Lemak dari minyak yang digunakan dalam proses produksinya Natrium (garam) yang sangat tinggi Pengawet dan zat tambahan lainnya

2. Kandungan Natrium yang Terlalu Tinggi

Sebungkus mi instan mengandung sekitar 800–1.500 mg natrium, bahkan ada yang lebih! Sementara itu, asupan natrium harian yang disarankan WHO adalah tidak lebih dari 2.000 mg atau sekitar 1 sendok teh garam per hari.

Bahaya kelebihan natrium menyebabkan Tekanan darah tinggi (hipertensi), Risiko penyakit jantung dan stroke meningkat, Kerja ginjal menjadi lebih berat, Tubuh mudah mengalami retensi cairan (bengkak).

Baca juga:  China Sudah Buka Beasiswa S1 - S3, Buruan Daftar

3. Mengandung Lemak Trans yang Berbahaya

Mi instan sering kali digoreng dalam minyak sebelum dikemas, yang membuatnya mengandung lemak jenuh dan lemak trans.

Dampak buruk lemak trans yaitu meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL), Menyebabkan penumpukan lemak dalam pembuluh darah, Meningkatkan risiko obesitas dan penyakit jantung.

4. Bisa Mengganggu Pencernaan

Mi instan rendah serat, sehingga bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti Sembelit karena kurangnya serat untuk melancarkan pencernaan, Gangguan usus akibat zat aditif dan pengawet yang sulit dicerna tubuh, Perut kembung karena kandungan natrium yang tinggi bisa menyebabkan retensi air dalam tubuh.

5. Mengandung Zat Aditif dan Pengawet

Mi instan mengandung berbagai zat tambahan seperti MSG (Monosodium Glutamate), pengawet, dan pewarna makanan.

Dampak konsumsi berlebihan zat aditif yaitu bisa memicu sakit kepala atau reaksi alergi bagi orang yang sensitif terhadap MSG, Dalam jangka panjang, konsumsi MSG berlebihan diduga bisa memengaruhi fungsi otak, Beberapa pengawet dan zat aditif tertentu jika dikonsumsi terlalu sering bisa berdampak buruk pada kesehatan hati dan ginjal.

Baca juga:  Aturan PNS Maupun PPPK Boleh Mengajar Di Sekolah Swasta Sudah Terbit

6. Bisa Meningkatkan Risiko Obesitas

Mi instan tinggi kalori, lemak, dan natrium, tetapi rendah serat dan protein. Akibatnya, mi instan tidak membuat kenyang lebih lama dan bisa membuatmu cepat lapar lagi.

Dampak konsumsi mi instan berlebihan terhadap berat badan sepereti Kalori yang tinggi bisa menyebabkan penumpukan lemak di tubuh, Kurangnya serat membuatmu cepat lapar dan berpotensi makan lebih banyak, Tingginya natrium bisa membuat tubuh menyimpan lebih banyak air, menyebabkan berat badan naik karena retensi cairan.

7. Bisa Meningkatkan Risiko Sindrom Metabolik

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi mi instan berlebihan bisa meningkatkan risiko sindrom metabolik, yaitu kombinasi dari berbagai kondisi kesehatan seperti: Obesitas Tekanan darah tinggi Kadar gula darah tinggi Kolesterol tinggi

Mi instan tidak berbahaya jika dikonsumsi sesekali, tetapi jangan makan setiap hari! Konsumsi berlebihan bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti hipertensi, obesitas, dan gangguan pencernaan.

By Redaksi

Tinggalkan Balasan