JatiNews, Jambi – Kemacetan parah yang sering terjadi di jalan kawasan simpang Mayang, Kota Jambi menjadi perhatian serius Gubernur Jambi Al Haris, Anggota DPRD Provinsi dan Anggota DPR RI.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Al Haris sedang memperjuangkan pembangunan Fly Over (jembatan layang) di kawasan Simpang Mayang, yang sebelumnya pernah direncanakan namun gagal.
Rencana pembangunan fly over yang diajukan Gubernur ini tidak hanya sebatas Simpang Mayang, Al Haris mengatakan desain yang diajukan ke Kementerian PUPR untuk pembangunan fly over dari Simpang Mayang sampai ke Pasar Angso Duo.
“Sudah saya sampaikan, mulai dari Simpang Mayang sampai ke Angso Duo. Insya Allah mudah-mudahan, jadi sudah masuk ke Menteri PU. Saya sudah beberapa kali menghadap beliau untuk meminta itu,” jelas Al Haris.
Senada juga disampaikan Anggota Komisi V DPR RI, Edi Purwanto saat Raker bersama Menteri PU, Men PKP, Kemendes PDTT dan Menteri Transmigrasi dalam beberapa minggu yang lalu mengusulkan berkaitan dengan macet di Kota Jambi pak Menteri sudah boleh mapping.
Meskipun Kota Jambi itu kecil tapi ada satu wilayah yang sudah macet yaitu di wilayah Simpang Mayang dan pernah dianggarkan melalui APBD Provinsi tetapi memang anggaran tidak sanggung untuk mengcover ini.
Beberapa hal ini dicermati, sebenarnya yang flyover di Kota Jambi tinggal didiskusikan seperti apa, saya tahu bahwa anggaran PU itu 110 Triliun itu sedikit menurut kita.
“Karena problem Infrastruktur itu juga luar biasa artinya beberapa catatan tadi perlu kita cermati bersama termasuk kalau bisa kita minta blueprint terlebih dahulu baru kita sama-sama dalami bersama sehingga masukan-masukan secara menyeluruh dari kami sehingga nanti out pun outcome nya Ikunya bisa tercapai,” jelas Edi Purwanto.
Selain itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi, Muzakir menjelaskan untuk tahun 2025 ini masih belum atau berat terlaksananya flyover di Jambi. Karena itu akan kita mengajukan ke APBN terkait untuk flyover.
“Soalnya keuangan kita juga belum baik-baik saja tahun ini. Karena adanya kekurangan,” ungkap Muzakir.
Bahwa flyover itu menjadi salah satu target utama kita dalam 5 tahun kedepan agar bisa diselesaikan, yang jelas tahun 2025 ini belum bisa dibangunnya fly over dengan kondisi keuangan kita. Kemungkinan nanti pada 2026 bisa dapat dilaksanakan. (Wjs)