JatiNews, Jambi – Beberapa hari yang lalu curah hujan di Kota Jambi sangat tinggi sehingga mengakibatkan rumah warga di Kelurahan Simpang IV Sipin, Kecamatan Telanaipura terkena dampak banjir. Banjir yang terjadi di daerah tersebut diduga karena pembangunan Jambi Busisness Center (JBC).

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi, Ivan Wirata mengatakan, pihak JBC sesuai komitmen awal akan membuat kolam retensi atau embung, tapi pembangunannya belum dilaksanakan.

“Koordinasi ini harus dipercepat supaya tidak terjadi lagi banjir, kita datang hari ini untuk mencari solusi dari mana penyebab banjir itu,” kata Ivan Wirata, Senin (7/10/2024).

“Ternyata penyebab banjir itu datang dari JBC yang tidak berkomitmen untuk membangun kolam retensi atau embung,” tambah Ivan Wirata.

Lanjut Ivan, pertemuan dengan JBC harus dipercepat, selain itu drainase ini menjadi kewenangan Kota Jambi atau pihak dari PUPR Provinsi Jambi, hal ini bisa langsung dikoordinasikan.

“Segera lah di bahas dari pihak terkait untuk di bangunnya kolam retensi atau embung di JBC jika tidak dikerjakan berarti mereka ujung dari masalah ini,” jelas Ivan Wirata.

Baca juga:  Wagub Sani Apresiasi Kemeriahan MTQ XVI Muara Papalik

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Alam (SDA) Perkerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Jambi, Yaser Arafat menjelaskan, sudah beberapa kali memberikan surat kepihak JBC untuk segera membangun kolam retensi atau embung, karena tertuang di dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal).

“Tapi belum ada sampai sekarang pihak JBC membangun kolam retensi atau embung, tapi desainnya sudah dibuat cuma masih menunggu rekomendasi dari pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VI atau stakeholders lainnya,” kata Yaser yang ikut langsung melihat kondisi JBC dan drainase bersama Ivan Wirata.

Lanjut Yaser, bahwa dirinya atau pemerintah sudah mendorong pihak JBC untuk mengantisipasi banjir yang sering terjadi saat curah hujan tinggi. Solusi yang dibuat membuat kolam retensi atau embung gunanya ketika debit air melimpah akan transit terlebih dahulu atau sebagai tempat terminal lalu akan diatur untuk ke saluran pembuangan di pemukiman warga.

“Maka kita meminta janji pihak JBC untuk membuat kolam retensi atau empung supaya tidak terjadi lagi kebanjiran kepumukiman warga di belakang,” ungkapnya. (Wjs)

Baca juga:  LTB Bersama Fakultas Sains & Teknologi UIN STS Jambi Gelar FGD ‘Transisi Energi yang Adil dan Berkelanjutan di Jambi’