JatiNews, Jambi – Bank Indonesia (BI) Provinsi Jambi bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) melangsungkan panen perdana cabai merah hasil pelaksanaan program Integrated Farming with Technology Information (Infratani) di Pondok Pesantren Al Muttaqin Muaro Jambi.

Kegiatan tersebut sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi, apalagi sejauh ini cabai merah sering menjadi penyumbang inflasi di Provinsi Jambi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jambi, Warsono mengatakan, Bank Indonesia bersama dengan TPID terus berkomitmen untuk menjaga terkendalinya inflasi. Hal tersebut diwujudkan antara lain melalui gelaran sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Gerakan tersebut merupakan komitmen bersama untuk mengoptimalkan langkah-langkah pengendalian inflasi dari sisi ketersediaan pasokan dengan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif, dan berdampak nasional.

Salah satu upaya Bank Indonesia dalam GNPIP tersebut adalah dengan mengembangkan ekosistem pangan yang tidak hanya berdampak pada pengendalian inflasi namun juga halal melalui program Infratani.

“BI Jambi melaksanakan Program Infratani bekerjasama dengan tiga Pondok Pesantren di Provinsi Jambi, yaitu Ponpes Al Muttaqin di Muaro Jambi, Ponpes Al Hidayah di Kota Jambi, dan Ponpes Jarinabi di Tanjung Jabung Timur,” kata Warsono, Selasa (24/7/2024).

Baca juga:  Prodi Matematika FKIP Unbari Bahas Peninjauan Kurikulum dan Sosialisasi Visi-Misi

Harapannya, sinergi dan upaya bersama tersebut memberikan dampak luas bagi upaya pengendalian inflasi Kota Jambi, pertumbuhan ekonomi Muaro Jambi, serta mendukung kemandirian ekonomi pesantren.

Pada kesempatan yang sama, Pj. Bupati Muaro Jambi, Raden Najmi menyebutkan, program ini sesuai dengan arahan yang disampaikan Gubernur Jambi, bahwa targetnya di Provinsi Jambi memiliki lahan pertanian berkelanjutan di setiap kabupaten, termasuk Muaro Jambi.

Dengan skema membangun pertanian modern yang efisien dan efektif, sehingga mampu untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian dari jumlah lahan yang relatif terbatas.

“Program yang baik ini diharapkan jangan hanya sebatas panen kali ini saja, agar dapat terus berkelanjutan,” ujarnya.

Staf Ahli Gubernur Jambi, Muktamar Hamdi, menyebutkan TPID Provinsi Jambi rutin melakukan koordinasi pengendalian inflasi. Kegiatan seperti ini merupakan bentuk aksi nyata TPID untuk menekan laju inflasi, apalagi Provinsi Jambi memiliki banyak lahan potensial yang bisa dipakai untuk ditanam cabai.

“Pondok Pesantren diharapkan juga dapat bersama-sama mengendalikan inflasi melalui program yang difasilitasi oleh BI. Program seperti ini harus kita dukung bersama, karena cabai ini selalu menjadi primadona penyumbang inflasi terbesar di Provinsi Jambi,” ujarnya.

Baca juga:  NMAX Tour Boemi Nusantara Full Gaspol Jelajahi Dataran Tinggi Kerinci

Pimpinan Ponpes Al Muttaqin, Gus Yaqub, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu Program Replikasi Infratani di Ponpes Al Muttaqin.

“Alhamdulillah dengan hadirnya BI di ponpes mampu meningkatkan kemandirian pesantren,” kata Yaqub. (Kho)